Sistem Pernapasan pada Manusia – Organ tubuh utama dalam sistem pernapasan pada manusia adalah paru-paru. Melalui hidung, seseorang menghirup oksigen yang berada bebas di udara. Gas karbondioksida yang tidak dibutuhkan di dalam tubuh di keluarkan saat proses pernapasan berlangsung. Intinya, bernapas merupakan kegiatan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Melalui halaman ini, kita akan mempelajari sistem pernapasan pada manusia. Meliputi susunan sistem pernapasan pada manusia dan fungsinya, kapasitas paru-paru, mekanisme pernapasan, dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia.
A. DEFINISI PERNAPASAN
Sistem pernapasan atau disebut juga sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk melakukan segala aktivitas hidup. Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida. Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di dalam bernapas, terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.
B. ORGAN PENYUSUN SISTEM PERNAPASAN
Pernafasan merupakan hal yang sangat kompleks, maka tidak dapat dianggap remeh. Terdapat berbagai organ pernafasan yang mendukung terjadinya proses pernafasan. Jika salah satu organ dalam sistem respirasi ini terganggu atau tidak ada maka dapat dipastikan bahwa anda tidak dapat bernafas dengan nyaman, dan sempurna. Apa saja organ yang ada pada sistem pernafasan manusia? Berikut merupakan penjelasannya.
1. Rongga Hidung (Cavum Nasialis)
Rongga hidung tersusun dari tulang rawan dan memiliki dua buah rongga dengan satu buah sekat. Di dalam rongga hidung, kita dapat menemukan rambut-rambut halus (silia) dan selaput lendir (mukosa) yang berfungsi untuk:
- menyaring udara pernapasan yang masuk,
- menyesuaikan suhu udara yang masuk, dan
- menyesuaikan kelembaban udara yang masuk.
- menyaring udara pernapasan yang masuk,
- menyesuaikan suhu udara yang masuk, dan
- menyesuaikan kelembaban udara yang masuk.
2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernapasan yang terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Faring tersusun dari otot lurik dengan panjang kurang lebih 4 cm.
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Pada laring, terdapat sebuah katup yang disebut epiglotis dengan fungsi untuk mengatur jalannya makanan dan udara pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Di samping itu, pada laring, terdapat pula pita suara yang merupakan organ penghasil suara pada manusia.
4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Trakea merupakan saluran penghubung antara rongga hidung, rongga mulut, dan paru-paru. Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Dinding trakea tersusun dari cincin-cincin tulang rawan yang di dalamnya terdapat rambut-rambut getar (silia) dengan fungsi untuk menyaring udara pernapasan.
5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus memiliki panjang kurang lebih 5 cm dengan diameter 11-13 mm ke kanan dan ke kiri kemudian bercabang lagi sebanyak 20-25. Percabangan ini membentuk bronkiolus. Pada ujung bronkiolus, tersusun alveolus yang berbentuk seperti buah anggur.
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di rongga dada, tepat di atas sekat diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut). Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru atau pleura. Di bagian dalam paru-paru, terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus sejumlah kurang lebih 300 juta buah. Luas permukaan alveolus diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.
C. MEKASNISME PERNAPASAN
Mekanisme pernapasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut
1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
2. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
3. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
4. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
5. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
6. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
7. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
8. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
9. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
10. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
11. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
12. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
13. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat.
14. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-paru.
15. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
16. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
Demikianlah penjelasan mengenai sistem pernapasan pada manusia. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Mekanisme pernapasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut |
1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
2. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
3. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
4. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
5. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
6. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
7. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
8. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
9. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
10. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
11. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
12. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
13. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat.
14. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-paru.
15. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
16. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
0 komentar: